Lama tak membuat puisi bebas untuk sekedar melepas kerinduan dengan untai rasa yang tertuang di dalam makna kalimat,terkadang ada rasa kangen yang ''membuncah''dan meledak ledak,yang harus di salurkan melalui untai untai kata,yang tentunya dapat dimaknai,dan diartikan secara harfiah,walau kadang hanya dengan symbolik dan metafora kata kata.
Pemaknaan sebuah prosa atau puisi sebenarnya bukan tergantung indahnya kata kata,namun lebih mengarah pendalaman arti kta di dalam kita memaknai sebuah rasa,atau keinginan kita,yang tersalurkan lewat sebuah untai tulisan,jadi pada intinya tergantung dengan seseorang yang membacanya dan mengartikannya,sehingga di dalm penilaian seni prosa hampir tidak ada yang menjadi sebuah penilaian,apabila orang yang membacanya mampu hanyut didalam pemaknaan yang kita tulis tersebut maka,itu salah satu penilaian yang baik.
TERJEBAK FATAMORGANA
Disaat khayalan liarku sampai pada batas koma
aku terduduk di sela sela rasa yang terhimpit derita
Dinding rasaku yang kian ngilu dengan seribu warna
jalanku,jalanmu telah berbeda......!!.
Jeda rasa,,,tak pernah kurasa,,,hingga batas senja,
lengang,,sepi,,sunyi,,,persimpangan telah terbagi,
Mataku kabur bagai penuh jelaga,
kau telah semakin ,,jauh,,,di jalan yang kian mendaki !
Sementara aku,,kehilangan jejakmu,,,!
pertanda kau telah melewati jalan yang sama.
Hujan,,keburu tiba,,menutupi bukti jejak tapakmu,,
saat ku sampai,,di ujung jalan,,,Kau pun,,,sirna entah kemana !!
Fajar Kenangan,Nop 2015.
Post By : Ali Taufik.
Itulah sekedar proza bebas,dan semoga kiranya,,dapat mermanfaat,untuk menambah khasanah kata kata di dalam kita membuat sebuah karya puisi,nantinya,,dan silakna manfaatkan puisi puisi yang ada di dalam postingan kami,,siapa tau berguna suatu saat,sekian salam.
Silakan berkomentar di blog alfiforever,DAN terima kasih,bila telah mengisi form ,dengan saling menghargai !,salam