Panas setahun.hujan sehari itulah kira kira sebuah pribahasa orang dahulu,bila mengumpamakan sebuah kebaikan yang sudah di perbuat,dan kemudian karena berbuat kesalahan dengan setitik nila,maka kebaikan setahun akan hilang.
Musim kemarau di negeri kita melanda beberapa daerah dan termasuk kampung kami tentunya ,karena Kalimantan Timur khusunya Samarinda juga tak luput dari ''serbuan pasukan asap'',yang membuat nafas sesak,mata perih,pandangan terhalang,dll.
![]() |
Rindu dengan suasana ''langit biru'' |
Pada subuh Senin,tanggal 26 September 2015,sekitar jam dua malam(dinihari),terdengar diatap rumah rinai gerimis,,Alhamdulillah ,,,hujan turun walau cuma''gerimis'',sekitar 1 jam,mengguyur kota Samarinda dan sekitarnya,dan esoknya terlihat langit mulai cerah,warna birunya sudah mulia nampak,namun bila serangan asap tetap berlanjut,,,maka kondisi akan kembali lagi.
Tiada asap kalau tidak ada api,,,inilah yang menjadi penyebabnya,karena asal dari api,akibat hutan hutan yang terbakar karena musim kemarau panjang,,air di sungai Mahakam sudah mulai terasa agak''payau''kalau diminum,PDAM,lokal Samarinda,sudah beberapa kali membersihkan/menguras pipa pipa dan penampungan airnya,karena khawatir tersedot air yang bercampur garam.
Itulah sekedar celoteh di pagi hari,,,untuk negeriku,kampung halamanku,,,,suara burung sudah lama tak terdengar mungkin pergi entah kemana,,,,!!,,,sekian dan salam...!
Silakan berkomentar di blog alfiforever,DAN terima kasih,bila telah mengisi form ,dengan saling menghargai !,salam