SEWAKTU MASIH BELIA sekitar tahun
1975 ,an dulu saya sering di ajak oleh ayah untuk jaga kebun durian apabila saatnya
musim buah dan termasuk biasanya juga cempedak [tiwadak:bahasa Banjar]mulai
berbuah disela sela pohon durian yang tinggi menjulang,sekarang kebun tersebut
telah menjadi area POLITEKNIK SAMARINDA[POLNES].
Biasanya diajak untuk ikut nunggu[jaga]durian
jatuh itu satu moment yang ditunggu tunggu,kami membuat semacam pondok kecil
dari kayu kayu semak tanpa alas,lalu untuk duduk/tidur kami memakai karung goni
yang di belah dua jadi bentuknya panjang dan sebelumnya dicuci dulu lalu
dijemur sehingga tidak gatal gatal lagi kalau untuk duduk/tidur,ujung sudutnya
diikat dengan tali sehingga menjadi ayunan yang tingginya sekitar 1 meter dari
tanah,kami membuat dua ayunan,atapnya dari daun daun semak kecil atau pohon
aren sekedar untuk penghalang panas dan embun kalau malam,kalau lagi hujan jas
hujan sudah siap juga beraksi.
Yang seru kalau malam hari bila
mendengar suara’’gedebuk’’ sana sini,berarti banyak durian yang jatuh biasanya
kami biarkan saja hingga subuh,samar samar tanah baru diambil,namun bila
ketiduran terkadang didahului orang [penyusup].
Nah kalau jaga siang hari memang
agak kurang buah yang jatuh,namun senang karena tidak was was ada binatang buas
atau orang jahat,lalu kami sengaja bawa nasi dari rumah dan ikan,untuk sayurnya
kami tinggal mengambil buah cempedak muda,kemudian tangkainya potong masukan
bilah bambu dan kami bakar di api unggun[seperti membakar sate],kalau kulit
luar sudah menghitam semua tinggal tusuk pakai kayu[lidi]apabila ditusuk mudah sekali
,menandakan cempedak muda bakar itu sudah masak kemudian tinggal di kerik/kupas
kulit luar yang hitam hingga sampai daging luarnya yang sudah kecoklatan,lalu
di belah dua,tinggal kalau mau dimakan siapkan sambel kacang [sambel pecel] lalul
dicacap/dicocol ,waah sedap sekali rasanya,apalagi ditemani rebus mie instant untuk
kuah nasinya!
Menu itu tadi dalam bahasa daerah
kami namanya’’tiwadak beparung’’[cempedak muda bakar],bagi yang penasaran
silakan di coba ,beberapa waktu lalu saya kangen dan mencoba membuatnya dan
memang masih tidak berubah ,tetap’’mengundang selera’’,cocok di lahap saat
makan siang dan selagi hangat[agak panas]cempedak muda bakarnya .
Demikian pengalamanku jaga kebun
durian bersama ayah dan resep cempedak muda bakar yang sering kami buat sebagai
menu makan siang,semoga manfaat dan salam blogger google !
Baca juga tentang : menu-sederhana-sup-jamur-mie-instant.
Baca juga tentang : menu-sederhana-sup-jamur-mie-instant.
Silakan berkomentar di blog alfiforever,DAN terima kasih,bila telah mengisi form ,dengan saling menghargai !,salam