Pemilu 2014 pemilu yang hujan duit,dimana mana
orang orang pada berebut membeli suara warga seperti lelang pasar saham
saja,siapa yang berani tinggi bisa dipastikan mendapatkan suara yang cukup
untuk melenggang ke kursi empuk Legeslatif.
Sudah sekian kali kami ikut memilih dan menyaksikan Pemilu,baru kali ini di tahun
2014,yang benar benar heboh dengan ‘’hujan duit’’, dan kalau dulu masih malu
malu atau sembunyi sembunyi ,sekarang tanpa tedeng aling aling,termasuk juga
warga [tidak semua tentunya],berani pasang tarif ‘’Wani Piro’’.
Dan achirnya Pemilu menjadi ladang rejeki bagi sebagian
warga ,siapa yang salah? suatu pertanyaan yang
sulit untuk dijawab,beberapa warga ada yang nyeletuk’’ada gak uangnya’’,apakah
terjadi pergerseran nilai nilai nurani,atau mungkin warga bosan dengan janji
janji kosong,sehingga daripada lima tahun nunggu ,lebih baik dapat uang 100-150
ribu rupiah lumayan dibelikan beras 10 kg.
Sebenarnya dampak negatifnya banyak ,salah satunya bila si
calon ‘’BERANI’’hambur duit,dan kemudian ia menang,maka di otak si calon tadi
adalah ‘’mengembalikan modalnya dulu’’karena tidak mungkin mereka mau rugi
kalau Cuma menjadi anggota Legeslatif saja,untuk balikan modal si calon yang
terpilih tadi mau gak mau sikut sana sikut sini,endingnya akan berdampak pada
pembangunan bangsa dan Negara kita.
Semoga Pemilu yang akan datang ‘’tidak lagi hujan duit’’atau
ada kemungkinan sebaliknya bertambah gila bukan hujan duit namun banjir ‘’duit’’,harga
suara nanti mengacu pada harga Sembako/BBM,bila nanti sembako/BBM naik maka
harga suara saat Pemilu juga akan naik
melambung,ahaha!
Namun diantara warga ada juga yang masih bersikap dan teguh
dengan berprinsip,beberapa info yang terdengar kabar burung,ada beberapa warga
yang menolak di beri’’angpao’’oleh tim tim sukses para calon,padahal warga
tersebut kelas menengah kebawah.
Silakan berkomentar di blog alfiforever,DAN terima kasih,bila telah mengisi form ,dengan saling menghargai !,salam