Seorang siswa yang mengetahui
serba sedikit tentang ilmu kedokteran maka ia tidak bisa menjadi seorang ahli
bedah yang baik,demikian pula seorang dokter dalam melakukan operasi tidak
selalu sama pengetahuannya,dalam ilmu kedokterannya!.
Seorang dokter memang harus
banyak ‘’tahu apa’’[know what].yang diperoleh dari hasil pembelajarannya ,serta
induksi dari pengalaman sendiri[empiris],dan observasi sendiri,namun demikian
ia juga harus banyak melakukan praktek yang relevan dengan keilmuannya,agar ia
benar benar ‘’tahu bagaimana’’[know How],untuk
melakukan tindakan operasi yang benar hingga dapat meminimalis ‘’mala praktek’’
dan kalau bisa ‘’zero accident ''.
Nah untuk mendapatkan
‘’tahu apa’’[know what],si calon dokter harus banyak belajar ilmu kedokteran
secara ‘teoritis’ dengan membaca buku,ikut seminar,mengikuti perkembangan dunia
kedokteran dll,lalu untuk mendapatkan ‘’tahu bagaimana[know how],
si calon
dokter harus mengikuti lebih banyak praktek lapangan ,tindakan,pengalaman
empiris,observasi secara kontinyu.
Bila kedua syarat ‘’tahu apa[know what],dan tahu
bagaimana[know how],dipenuhi si calon dokter maka ia mempunyai persyaratan
untuk menjadi dokter yang layak.
Simpulan dari ilustrasi diatas adalah:Untuk menjadi seseorang professional
maka kita harus menguasai kedua factor tadi,tahu apa dan tahu bagaimana,bila
anda mengusai kedua factor ini maka anda layak di sebut ‘’professional di bidangnya!.
Karena beberapa bidang pekerjaan dituntut wajib untuk mengetahui, tahu apa dan tahu bagaimana.
Baca juga tentang : dampak-negative-era-reformasi. !
Baca juga tentang : dampak-negative-era-reformasi. !
Silakan berkomentar di blog alfiforever,DAN terima kasih,bila telah mengisi form ,dengan saling menghargai !,salam